Google

Tampilkan postingan dengan label Earth day 2008. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Earth day 2008. Tampilkan semua postingan

Selamatkan Bumi, Lakukan Pertemuan Bisnis Online!


Screenshot WebEx

Jakarta - Bumi makin panas, lapisan ozon makin menipis. Untuk menyelamatkan bumi, Cisco mengimbau para pelanggannya untuk melakukan pertemuan bisnis via internet.

Melalui program "Plant-A-Tree With WebEx", dalam rangka menyambut Hari Buni sedunia, Cisco mengajak pelanggan menanam sebuah pohon untuk setiap percobaan gratis yang dilakukan pelanggan melalui WebEx. Dan untuk setiap 100 percobaan gratis, Cisco WebEx akan menanam 100 pohon tambahan.

"Program ini hanyalah satu aspek dari upaya-upaya kami untuk mendorong perusahaan-perusahaan untuk lebih mengefisienkan pemakaian daya mereka, supaya menjadi lebih 'hijau' dan lebih produktif," kata Joe Schwarts, Direktur Operasional Marketing, Cisco WebEx.

Untuk menanam sebuah pohon, cukup kunjungi situs www.webex.com/go/zerocarbon, lalu mendaftar untuk sebuah percobaan gratis WebEx Meeting Center. Lakukan dua pertemuan bisnis secara online dan WebEx akan menanam sebuah pohon dengan nama Anda melalui Carbonfund.org.

Pertemuan-pertemuan WebEx merupakan sebuah alternatif produktif untuk perjalanan bisnis yang merupakan kontributor utama emisi karbon dioksida yang berbahaya. Seseorang yang terbang 30.000 mil per tahun membuang lebih dari 10 ton karbon dioksida ke atmosfir. Karena itu, mengganti sebagian kecil perjalanan bisnis dengan pertemuan web bisa secara dramatis mengurangi emisi karbon dioksida.

Dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Selasa (22/4/2008), Cisco mengklaim saat ini sudah ribuan pohon yang sudah tertanam sejak diluncurkan bulan April 2006 lalu. Tantangan ini hadir guna membantu mengurangi pemakaian sumber daya lingkungan dengan mengurangi perjalanan.

Dengan program "Plant-A-Tree with WebEx" tersebut, selain mempermudah pelanggan meraih keuntungan produktivitas bisnis dari kolaborasi web, pelanggan juga bisa membantu mengurangi emisi karbon global.
Read More..


[get this widget]

Indonesia layak peroleh Rekor Dunia sebagai Penghancur Hutan Tercepat

http://www.elsam.or.id/img/asasi/2001_0304/09.gif

Greenpeace Southeast Asia Forest campaigner; Hapsoro (R); holds  official letter addressed to Guinness Book of World Records to  nominate Indonesia as the country with the fastest rate of forest  destruction worldwide and Solutions Forest Campainer; Bustar Maitar  with Guiness Book on hand; during Greenpeace Indonesia's launching of  the Forest Defenders campaign on March 16; 2007 at Jakarta's  Independence Proclamation Monument.

Greenpeace Southeast Asia Forest campaigner; Hapsoro (R); holds official letter addressed to Guinness Book of World Records to nominate Indonesia as the country with the fastest rate of forest destruction worldwide and Solutions Forest Campainer; Bustar Maitar with Guiness Book on hand; during Greenpeace Indonesia's launching of the Forest Defenders campaign on March 16; 2007 at Jakarta's Independence Proclamation Monument.

Besarkan Gambar
Foto Lain

Jakarta, Indonesia — Indonesia menghancurkan kira-kira 51 kilometer persegi hutan setiap harinya, setara dengan luas 300 lapangan bola setiap jam – sebuah angka yang menurut Greenpeace layak menempatkan Indonesia di dalam the Guinness Book of World Records sebagai negara penghancur hutan tercepat di dunia.

Angka tersebut diperoleh dari kalkulasi berdasarkan data laporan ‘State of the World’s Forests 2007’ yang dikeluarkan the UN Food & Agriculture Organization’s (FAO). Menurut laporan tersebut sepuluh negara membentuk 80 persen hutan primer dunia, dimana Indonesia, Meksiko, Papua Nugini dan Brasil mengalami kerusakan hutan terparah sepanjang kurun waktu 2000 hingga 2005. “Tingkat penghancuran hutan yang luar biasa ini membuat Indonesia layak untuk
masuk ke dalam the Guinness book of World Records bergabung dengan Brasil yang saat ini memegang rekor kawasan deforestasi terluas di dunia," ungkap
Hapsoro, Juru Kampanye Hutan Regional, Greenpeace Asia Tenggara.

“Angka terbaru ini mencerminkan tidak adanya keinginan maupun kemampuan politis dari pemerintah Indonesia untuk menghentikan kehancuran hutan yang sudah sangat parah ini. Serangkaian bencana alam yang terjadi beberapa tahun terakhir ini seperti banjir, kebakaran hutan, longsor, kekeringan, erosi besar-besaran semuanya berhubungan dengan parahnya keadaan hutan kita. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh konsesi dan perkebunan telah menobatkan Indonesia sebagai negara pengemisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia,” tambah Hapsoro. Untuk menyampaikan pesan tersebut diatas, hari ini aktifis Greenpeace yang berperan sebagai penebang hutan membabat habis dengan chain-saw dinding kayu sepanjang 20 meter yang merupakan simbol hutan Indonesia di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Supporter Greenpeace, selebriti, politisi serta musisi ikut berpartisipasi pada acara ini.

Menurut FAO, angka deforestasi Indonesia tahun 2000-2005 mencapai 1.8 juta hektar/tahun. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan dengan angka resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan yaitu 2.8 juta hektar/tahun. Indonesia masih dibawah Brasil yang menempati tempat pertama dengan kerusakan 3.1 juta hektar per tahun, dengan gelar kawasan deforestasi terbesar di dunia. Namun karena luas kawasan hutan total Indonesia jauh lebih kecil daripada Brasil, maka laju deforestasi Indonesia menjadi jauh lebih besar. Laju deforestasi Indonesia adalah 2% per tahun, dibandingkan dengan Brasil yang hanya 0.6%.

"Hal yang sangat diperlukan saat ini adalah moratorium bagi industri dan kegiatan logging di seluruh Indonesia untuk melindungi apa yang masih tersisa dari hutan kita. Tekanan public diperlukan untuk mendesak pemerintah untuk menyadari betapa dahsyatnya masalah ini, dan untuk segera mengambil tindakan. Oleh karena itu kami juga mengajak semua warga Indonesia untuk menjadi Forest Defenders (1), dan menuntut dihentikannya semua kegiatan industri logging skala besar dan merusak yang bertanggung jawab atas hancurnya hutan kita dengan kecepatan yang luar biasa," jelas Hapsoro lebih lanjut.

"Rekor ini bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan oleh bangsa Indonesia, namun hal ini masih dapat diperbaiki. Kita masih dapat membanggakan banyak hal dari negara kita. Kita merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 18,000 pulau. Kita mempunyai keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia, dan merupakan daerah resapan karbon penting bagi dunia. Sekarang waktu yang sangat tepat bagi masyarakat Indonesia agar bertindak untuk menuntut pemerintah menghentikan kerusakan hutan kita!,” tambahnya.

Greenpeace adalah organisasi kampanye yang independen, yang menggunakan konfrontasi kreatif dan tanpa kekerasan untuk mengungkap masalah lingkungan hidup, dan mendorong solusi yang diperlukan untuk masa depan yang hijau dan damai.
Read More..


[get this widget]

Hari Bumi Sedunia, Earth Day 2008


Hari Bumi Sedunia selalu diperingati setiap tanggal 22 April, jadikan bumi tempat tinggal yang nyaman bagi manusia oleh karena itu kita wajib memelihara bumi dan lingkungannya.

Pada tulisan saya tanggal 20 April 2008 berjudul Sedekah Bumi dan Ruwat Bumi isinya merupakan suatu cara bagaimana bumi dalam hal ini tanah dijaga kesuburannya dalam rangka mengatasi kelangkaan pangan dan global warming (pemanasan global).

Bumi yang kita tempati memiliki sejarah panjang hampir sama dengan usia tata surya kita, yaitu sekitar 5 milyar tahun. Planet Bumi atau Planet Biru telah mengalami banyak hal ekstrim termasuk diantaranya bumi sangat panas pada masa pembentukannya, hujan meteor, zaman es, letusan gunung api super hingga hujan dan badai.

Pada Zaman Es (berakhir sekitar 10.000 tahun yang lalu), dimana bumi membeku selama berjuta tahun telah menyebabkan punahnya beribu jenis mahluk hidup khususnya ketika terjadi Toba Super Volcano, dan ketika es mencair membentuk komposisi daratan dan lautan yang hampir sama seperti sekarang.

Pada Zaman Es (era Pleistocene) telah terjadi letusan gunung api super Toba (Toba Super Volcano) di Sumatera Utara, sekitar tiga ribu kubik material dimuntahkan dari perut bumi telah menutupi sinar matahari menyebabkan suhu bumi turun 3 – 5 derajat Celcius. Dengan turunnya suhu bumi yang ekstrim banyak mahluk hidup tidak bertahan, menurut para analis manusia yang bertahan antara 1.000 sampai 10.000 orang.

Mahluk hidup yang ada hari ini termasuk manusia (homo sapiens) merupakan hasil dari seleksi alam, bertahannya manusia dalam seleksi alam tersebut adalah suatu hal yang patut disyukuri mengingat alam terkadang tidak bersahabat dengan mahluk hidup yang ada didalamnya.

Ketika alam yang tidak bersahabat dengan manusia misalnya saat badai, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan sebagainya, berarti musibah atau bencana bagi kelangsungan hidup manusia. Adanya bencana alam membuktikan kepada manusia, bahwa alam tidak membutuhkan manusia, oleh karenanya manusia harus pandai membaca isyarat alam agar selamat.

Manusia harus santun terhadap alam, kelangsungan hidup umat manusia bisa jadi tergantung pada kesantunan kita terhadap alam, kita harus membaca isyaratnya. Pemanasan global dan kelangkaan pangan adalah salah satu isyarat bagi manusia agar kita santun terhadap alam, merawat bumi (sedekah bumi) dengan cara memberi nutrisi pada bumi (tanah) adalah salah satunya.

Ingat kita hanya punya satu kesempatan dengan satu bumi yang kita tempati.


Read More..


[get this widget]

Terimakasih telah mengunjungi Blog ini dan semoga bermanfaat

Artikel Terbaru

Mr. Bob sieck Twitter

http://www.makassarku.com/products_pictures/elektronik_logo_copy.gif

Electronic Rubric

Blogspot Tutorial